BMKG Berikan Alat Pendeteksi Gempa dan Tsunami untuk BPBD Garut

13 November 2020, 12:45 WIB
Petugas BPBD sedang mendemonstrasikan alat. * /

PR MAJALENGKA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, kini memiliki alat pendeteksi gempa yang cukup canggih.

Alat pendeteksi gempa tersebut terhubung dengan alat pendeteksi lainnya se-Indonesia.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Firman Karyadin mengatakan, pihaknya mendapatkan alat pendeteksi gempa tersebut dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Gandeng Sektor Swasta, WIJS 2020: Investor Tengok BIJB Kertajati dan Aerocity Tunjang Haji dan Umrah

“Tahun ini dari BMKG kita dikasih alat sama pendeteksi gempa, tapi yang bersumber dari tsunami,” terang Firman yang dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari jabarprov.go.id.

Selain itu, dia menambahkan kalau alat tersebut setiap harinya selalu mengeluarkan bunyi peringatan. Seperti saat kejadian di Ambon, muncul dalam layar.

Eri Karisma Nurohim, Anggota Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Garut, mengatakan nama dari alat pendeteksi ini adalah Warning Receiver System.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Jawa Barat Kamis 12 November, Kasus Terkonfirmasi Bertambah 668 orang

“Jadi kegunaan dan fungsinya adalah sebagai alat pendeteksi gempa, khususnya daerah Jawa Barat, itu akan terdeteksi di dalam layar monitor ini,” ujar Eri.

Eri menyampaikan bahwa peringatan gempa baru akan simbolkan dengan bintang, dan penjelasan gempa tersebut akan muncul dalam tabel khusus.

“Kalau ada gempa baru itu, terlihat seperti ini ada simbol bintang. Nah, terus buat keterangan si simbol bintang ini, tertera pada tabel, jadi yang bintang ini (keterangannya) 3,6 SR,” ungkpanya.

Baca Juga: Pemkab Bogor Resmikan Wifi Gratis di 240 Titik Se-Kabupaten Bogor

Sebelumnya, beberapa waktu yang lalu masyarakat sempat dihebohkan dengan tersiar kabar mengenai potensi terjadinya gempa bumi disertai tsunami.

Tsunami tersebut disebut-sebut mencapai setinggi 20 meter dan menggegerkan publik.

Harapannya degan adanya alat tersebut, bisa membantu masyarakat dalam peringatan dini bencana seperti gempa atau bahkan tsunami tersebut.

Baca Juga: 10 Persen Penduduk Jawa Barat adalah Lanjut Usia, Jumlah Lansia yang Terlantar Capai 569 Ribu Jiwa

Selain itu dapat meminimalisir tingginya jumlah korban bencana. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Jabarprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler