Promosikan Kopi Jabarano ke Luar Negeri, Ridwan Kamil Raih APPI Awards 2020 dari Kementan

14 Desember 2020, 21:41 WIB
Gubernur Ridwan Kamil dapat penghargaan dari Kementan.* /Jabarprov.go.id

PR MAJALENGKA – Kopi saat ini banyak diminati masyarakat, baik dari kalangan muda hingga dewasa.

Indonesia sendiri memiliki banyak jenis kopi.

Salah satu jenis kopi produksi Indonesia adalah kopi Jabarano.

Baca Juga: Kamu Suka Dunia Fotografi? Buruan Daftar Lomba Foto Jabar 2020, Ada Banyak Hadiahnya!

Kenikmatan kopi Jabarano membuat produknya diekspor ke luar negeri.

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Jabarprov.go.id, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meraih penghargaan di ajang Anugerah Pratama Perkebunan Indonesia (APPI) Awards 2020.

Gubernur Ridwan Kamil memeroleh penghargaan tersebut berkat kopi Jabarano yang ia promosikan ke luar negeri.

Baca Juga: Tak Sebanyak Hari Sebelumnya, Simak Update Kasus Covid 19 di Jawa Barat per 14 Desember 2020

Dalam berbagai kunjungan kerja ke luar negeri sebelum pandemi, Ridwan Kamil atau yang kerap disapa Kang Emil seringkali mendiplomasikan kopi Jabarano.

Hingga saat ini, Kang Emil masih melakukan hal itu, meskipun kini pertemuan dilakukan secara virtual.

Diplomasi ini dinilai efektif menggaet kerja sama bisnis, budaya, dan pemerintahan.

Baca Juga: Tinjau Pembangunan Asrama Haji Indramayu, Plt Ditjen PHU: Tahap 1 Ini Selesai Akhir Tahun

Perlu diketahui, Februari 2020 lalu, Gubernur meluncurkan Kafa Jabarno di 555 Flinders Lane, Kota Melbourne, negara bagian Victoria, Australia.   

Pada puncak Peringatan ke-63 Hari Perkebunan di Scientia Park, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten pada Kamis 10 Desember 2020, Kang Emil menerima penghargaan untuk Kategori Birokrasi Gubernur langsung dari Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo.

Menurut Kang Emil industri pertanian dan pangan ternyata mampu bertahan bahkan melesat selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Update Hasil Hitung Suara Sementara Pilkada 2020 di Jawa Barat, Sukabumi Sudah 100 Persen TPS Masuk

Terbukti dengan Jabar yang masih mampu mengekspor komoditas kopi, ubi, sayuran, dan produk pangan lainnya ke mancanegara.

“Yang saya banggakan adalah selama covid semua ekonomi turun, kecuali pertanian dan produk-produk perkebunan dan perikanan atau urusan yang berkaitan dengan ketahanan pangan,” ucap sang Gubernur.

Menurutnya, pandemi berpotensi membawa Jabar pada krisis pangan.

Baca Juga: Pemprov Jabar Didorong untuk Memprioritaskan Masalah Pangan Pasca Pandemi Covid-19

Sebab, negara-negara di dunia diprediksi akan menahan ekspor produk pangan demi memenuhi konsumsi dalam negeri.

“Saya melihat ada potensi krisis pangan tahun depan karena negara-negara dunia menghentikan ekspornya untuk kepentingan diri sendiri. Agar ini diantisipasi bersama,” ungkap Kang Emil.

Jabar pun telah bersiap dengan menyusun strategi ketahanan pangan, salah satunya menginisiasi pertemuan West Java Food and Agriculture Summit (WJFS) di Kota Bandung.

Baca Juga: Serahkan Maskara Untuk Desa Berstatus Mandiri di Kabupaten Garut, Wagub Jabar: Bisa Memicu Desa Lain

Dalam WJFS Pemda Provinsi Jabar meluncurkan program Petani Millenial.

Petani Millenial ini merupakan petani dari kalangan muda yang disiapkan bersaing di kancah global. 

“Jadi kami mengajak anak-anak muda nggak usah ke kota lagi, tinggal saja di desa, rezeki kota, bisnis mendunia,” kata Gubernur.

Baca Juga: Bingung Karena Nganggur? Langsung Ikut Job Fair Jabar Online Tahun 2020, Ada 2.413 Lowongan Kerja

“Karena covid mengajarkan hanya ekonomi pertanian dan pangan inilah yang bertahan, tapi syaratnya harus 4.0 karena kita generasi baru,” sambungnya.

Dengan bantuan Pemerintah Pusat, Kang Emil yakin program ketahanan pangan dan petani millenial dapat berhasil di Jabar dan bisa direplikasi di provinsi lain.

“Mudah-mudahan sinergi seperti ini kita lakukan terus sehingga visi Pemerintah Pusat didukung oleh daerah bersinergi dan akhirnya menyejahterakan masyarakat,” tutur Kang Emil.

Baca Juga: Keteririsan Ruang Isolasi Lebihi Batas, Ridwan Kamil Ungkap Kemungkinan Karantina di Pulau Terpencil

Dalam rangkaian Hari Perkebunan 2020 tersebut, Kang Emil mendampingi Menteri Pertanian melepas ekspor satu kontainer briket arang kelapa ke UMKM ke Timur Tengah tepatnya, Qasr, Irak.

“Hari ini briket tempurung kelapa yang memang menjadi kekuatan kita selama ini, kita kembali buktikan bahwa di masa pandemi ini, saya bersama Pak Gubernur (Jabar) dan Pak Bupati (Tangerang) dan jajaran yang ada mencoba mengakselerasi,” terang Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo. 

Mentan Syahrul mengatakan bahwa sektor pertanian memang mampu bertahan di tengah pandemi, bahkan tren ekspor meningkat 10 persen dari periode sebelumnya.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 di Jawa Barat per 13 Desember 2020, Penambahan Kasus Harian Kembali Melebihi 1.200

“Ini tandanya kekuatan pertanian kita sangat besar bahkan memiliki pasar kuat di mancanegara,” ujar Mentan Syahrul. 

Diketahui, ekspor arang kelapa dilakukan PT Tom Cococha Indonesia dengan kapasitas per bulan Rp42 miliar atau sekitar Rp500 miliar per tahun.

Secara nasional ekspor arang kelapa ini mencapai Rp7 triliun per tahun.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Jabarprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler