Filipina dan Amerika Serikat Melakukan Latihan Militer dan Menambah Ketegangan di Laut China Selatan

- 12 April 2021, 14:35 WIB
Militer Amerika Serikat akan bertindak agresif jika Tiongkok melakukan serangan kepada Filipina di wilayah sengketa Laut China Selatan.
Militer Amerika Serikat akan bertindak agresif jika Tiongkok melakukan serangan kepada Filipina di wilayah sengketa Laut China Selatan. //ANTARA/Pande Yudha/wdy/15

Panglima Militer Filipina, Letnan Jenderal Cirilito Sobejana mengungkapkan latihan ‘Balikatan’ (Bahu-ke-Bahu) tahun ini digelar untuk menguji kesiapan militernya dalam menanggapi ancaman seperti serangan ekstrimis militan.

Setidaknya ada 700 tentara AS dan hingga 1.300 anggota militer Filipina akan ambil bagian di latihan militer tersebut.

Baca Juga: SEPUTAR RAMADHAN: Inilah 5 Lagu Religi yang Cocok untuk Menemani Nuansa Bulan Puasa

Sobejana mengungkapkan jumlah tersebut seperempat lebih besar dari latihan pada tahun-tahun sebelumnya.

“Latihan tahun ini adalah gabungan dari aktivitas virtual dan fisik,” katanya.

“Ini adalah latihan yang sederhana, hanya untuk menjaga aliansi - kontak - antara kedua angkatan bersenjata,” sambung Sobejana.

Baca Juga: 6 Anjuran Para Ahli Agar Berolahraga Dengan Aman Selama Berpuasa

Filipina sendiri dengan Amerika Serikat melalui Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan mitranya dari Filipina, Delfin Lorenzana diketahui telah melakukan pembahasan khusus mengenai situasi di Laut China Selatan.

Pembicaraan tersebut dilakukan karena baru-baru ini kapal milisi dari Tiongkok diketahui melakukan pergerakan dengan jumlah pasukan besar ke Whitsun Reef.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dengan tegas mengungkapkan latihan dilakukan untuk memperdalam kerjasama pertahanan dari militer Filipina.

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x