Warga China Boikot Produk Fesyen H&M, Berikut Penyebabnya

- 25 Maret 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi. Warga China boikot produk fashion asal Swedia H&M, aksi tersebut dikarenakan merek itu menghentikan hubungannya dengan Negeri Tirai Bambu.
Ilustrasi. Warga China boikot produk fashion asal Swedia H&M, aksi tersebut dikarenakan merek itu menghentikan hubungannya dengan Negeri Tirai Bambu. /Pixabay/StockSnap

PR MAJALENGKA - Baru-baru ini produk fesyen asal Swedia, H&M ramai-ramai diboikot di China.

Aksi boikot warga China disebabkan karena H&M mengeluarkan pernyataan bahwa mereka sangat prihatin dengan adanya laporan aktivitas kerja paksa di wilayah paling barat Xinjiang.

H&M bahkan menyatakan dalam pernyataan aslinya akan menghentikan hubungannya dengan pemasok China yang dituduh melakukan kerja paksa.

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Hampir Sentuh 280, Ini 10 Kecamatan dengan Kasus Tertinggi di Kabupaten Majalengka

Namun, yang mengherankan karena aksi boikot China terhadap produk fashion H&M baru terjadi beberapa hari terakhir, padahal pernyataan tersebut sudah dipublikasikan setahun lalu.

Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Reuters, serangan boikot terhadap produk fashion H&M tidak hanya terjadi pada toko retailnya di China, namun juga di beberapa platform e-commerce yang terkenal di China hingga menjadi trending topik di sosial media China.

Toko resmi H&M di platform e-commerce Alibaba's Tmall, sudah tidak bisa diakses publik sejak Rabu, 24 Maret 2021. Begitupun di platform JD.com dan Pinduoduo tidak lagi ditemukan produk fashion H&M.

Baca Juga: Julen Lopetegui hingga Mariano Garcia Remon, Inilah 5 Pelatih Real Madrid yang Gagal Bersinar

Padahal China merupakan pasar terbesar keempat H&M di dunia dengan penjualan mencapai 339 juta Dolar AS atau sekira Rp5,76 triliun dalam 12 bulan terakhir.

Halaman:

Editor: Irwan Suherman

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x