PR MAJALENGKA - Sebanyak 10 petugas polisi Jerman telah ditangguhkan menyusul penemuan grup obrolan online neo Nazi.
Grup ini digunakan untuk berbagi konten sayap kanan di Rhine-Westphalia Utara, hanya kasus terbaru yang muncul di antara pasukan polisi di negara bagian terpadat di Jerman.
Pesan-pesan yang disebarluaskan di grup WhatsApp tersebut di dalamnya terdapat 15 anggota.
Baca Juga: Akhirnya Donald Trump Buka Jalan Bagi Joe Biden untuk Jalani Transisi Pemerintahan
Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Aljazeera, Menteri Dalam Negeri Herbert Reul, pada Selasa 24 November 2020 mengatakan, dalam percakapan di grup tersebut diduga merupakan tindak pidana.
Reul menggambarkan, konten tersebut sebagai sangat xenofobik dan tidak manusiawi.
Jumlah karyawan di otoritas keamanan Rhine-Westphalia Utara yang menghadapi tuduhan serupa telah meningkat menjadi 191 sejak grup obrolan sayap kanan pertama ditemukan pada bulan September.
Baca Juga: Pemberian Dosis Pertama Vaksin Covid-19 di Amerika Serikat Direncanakan pada Pertengahan Desember
Reul memberi contoh jenis konten yang dibagikan dalam kasus terbaru, termasuk gambar orang Arab yang dilihat melalui alat penglihatan senapan.