Network
Para prajurit mengejar dan dia terpaksa melarikan diri tapi Tae-ha berhasil menghentikannya. Namun, dia melihat kecantikannya secara langsung dan terkejut. Namun, dia berhasil menyelamatkan pasangan tersebut dan faktanya, mereka disembunyikan di dalam tandu dan diselamatkan oleh seorang wanita aneh berbaju merah. Dia memiliki hubungan dengan Kepala Biro Investigasi Kerajaan, dan itu cukup untuk menyelamatkan pasangan tersebut.
Ketika tentara pergi, mereka berpisah tetapi wanita aneh itu mengatakan kepadanya bahwa mereka ditakdirkan untuk bertemu lagi suatu hari nanti dan ketika mereka bertemu, dia akan menerima hutangnya.
Ibu Yeon-woo sedang tidak berminat untuk tawar-menawar dan setelah semua ini, dia dibawa ke hadapan ibunya dan diberitahu bahwa dia perlu mempersiapkan pernikahannya.
Yeon-woo tidak senang dan menunjukkan bahwa dia harus diizinkan untuk bermimpi dan melakukan hal-hal yang dia inginkan. Namun, ibunya membalas dengan mengatakan kepadanya bahwa wanita tidak boleh menginginkan hal-hal seperti ini.
Saat Yeon-woo menyelinap keluar saat larut malam, Tae-ha kebetulan berada di sana.
Tae-ha mengembalikan arlojinya yang dijatuhkannya dan pasangan itu mendiskusikan pernikahan. Agak canggung, tapi untungnya pertunjukan kembang api yang sangat indah di atas air sudah cukup untuk memicu kepedihan romansa di antara mereka.
Ketika Tae-ha kembali dengan membawa makanan setelah absen sebentar, dia menemukan Yeon-woo telah pergi. Ternyata Raja telah menemukannya dan membawa gadis itu pulang. Dia diberitahu untuk mempersiapkan pernikahannya dan bahagia dengan keputusan ini, suka atau tidak.
Setelah berdandan, Yeon-woo terkejut saat mengetahui bahwa Tae-ha adalah “pria jelek” di rumahnya dan orang yang ditakdirkan untuk menikahinya. Namun, dia yakin sebaiknya mereka memisahkan pita dan tidak bersatu.
Tae-ha menjelaskan bahwa keluarganya telah menipunya. Ternyata dia mengidap penyakit jantung parah dan sudah melakukannya sejak kecil. Dia tidak mempertimbangkan pernikahan sebelumnya tetapi keinginan kakeknya yang sekarat memutuskan untuk mengubah pikirannya. Dia percaya bahwa dia terlalu baik untuknya, yang bodoh dan kurang.
Editor: Rosma Nur Riana
