Di sana Sri bertemu dengan seorang kakek bernama Mbah Tamin, ia menjadi orang yang bertanggung jawab di rumah tersebut.
Ketegangan pun kembali berlanjut, lagi-lagi Sri dibuat terkejut kala melihat sosok perempuan muda yang terbaring di atas keranda mayat.
Bau amis pun begitu terasa menyengat keluar dari luka bernanah di sekujur tubuhnya.
Melihat respons Sri yang ketakutan, majikan Sri bercerita jika perempuan tersebut bernama Della Atmojoyo.
Menurut Mbah Tamin, perempuan itu sudah lama sakit karena disantet orang tak dikenal.
Sri tak sendiri, bersama Dini dan Erna, mereka bertiga harus merawat Dela, memandikan hingga memberinya minum.
Ada satu hal penting yang harus dilakukan ketiga ART itu, Mbah Tamin memperingatkan agar selalu mengikat tangan Dela ketika sedang membersihkan badannya.
Hingga suatu malam, Sri melakukan kesalahan, tangan Dela lupa diikat, saat sadar sosok gadis yang tertidur matanya terbelalak, melototi dirinya sambil tertawa.
Dela pun langsung berkelakar jika Sri, Erna, dan Dini juga akan bernasib sama jika terus-terusan berada di rumah itu.