Rewadee menuturkan bahwa dirinya merasa sangat beruntung memiliki anak kembar, tetapi khawatir ada sesuatu yang mengikuti mereka dari kehidupan sebelumnya.
"Keyakinan kami adalah bahwa mereka harus menikah untuk membersihkan karma itu," ujarnya.
Baca Juga: Sambut Hari Raya Nyepi 1943 Saka, Akses Jalan dan Wisata Gunung Bromo Ditutup Sementara
Upacara pernikahan si kembar tersebut mengikuti adat tradisional Thailand dengan menghadirkan parade, tarian dan persembahan mas kawin dari kerabat dekat.
Seorang biksu Buddha juga hadir untuk melantunkan doa, agar pernikahan kedua bocah itu bisa langgeng.
Setelah upacara pernikahan, orang tua, saudara kembar, keluarga dan para tamu bersuka cita sambil berdansa dengan musik yang meriah.
Baca Juga: Soal Keputusan Bercerai, Rachel Vennya Akui Berharap yang Terbaik
Ayah mereka, Weerasak, mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan selain menikahkan anak-anak karena kepercayaan takhayul Thailand.
Ia takut, salah satu dari si kembar akan jatuh sakit karena. Maka dari itu keduanya harus dinikahkan untuk menghindari karma.
"Kami percaya bahwa jika anak-anak Anda dilahirkan kembar dengan jenis kelamin yang berbeda, mereka harus menikah atau salah satu dari mereka akan jatuh sakit di kemudian hari," katanya.