Sebagai siswa sekolah menengah, Tatsuo memenangkan perlombaan maraton. Untuk merayakan kemenangan Tatsuo, pesta diadakan di rumah kakeknya. Joon-Sik dan keluarganya menyajikan makanan selama pesta.
Seorang pria kemudian menyerahkan sebuah kotak kecil kepada ayah Joon-Sik yang menginstruksikannya untuk memberikan kotak itu sebagai hadiah kepada Tatsuo.
Baca Juga: Cegah Kehilangan Kemampuan Belajar, Mendikbud Sarankan Daerah 3T untuk Sekolah Tatap Muka
Ayah Joon-Sik kemudian menyerahkan hadiah itu kepada Tatsuo di depan semua tamu. Tatsuo membuka kotak itu dan mengeluarkan boneka kecil seperti hadiah.
Suara klik kemudian terdengar. Kakek Tatsuo tiba-tiba mengambil boneka itu dan menyelam di atasnya. Ledakan dahsyat kemudian terjadi.
Kakek Tatsuo meninggal karena ledakan dan ayah Joon-Sik dibawa pergi oleh polisi.
Baca Juga: Aktris Cantik Han So Hee Dilarikan ke Ruang Gawat Darurat Usai Lakukan Adegan Fisik yang Intens
Ayah Joon-Sik dibebaskan oleh polisi, tetapi bukan pria yang sama seperti sebelumnya. Dia dipukuli dengan parah dan sekarang lumpuh.
Joon-Sik dan keluarganya diusir dari rumah Tatsuo. Tatsuo juga mengarahkan pedang ke Joon-Sik dan memperingatkannya untuk tidak pernah menyeberang jalannya lagi.
Waktu berlalu dan Joon-Sik menghidupi keluarganya dengan bekerja sebagai pelari becak. Perlombaan maraton kualifikasi akan diadakan untuk Olimpiade mendatang, tetapi warga Korea tidak diizinkan untuk berpartisipasi.