Kreatif, Sampah Kaleng Bekasi Ini Diubah Menjadi Miniatur Motor

1 Maret 2021, 18:00 WIB
Ade Syarifudin, penghajin miniatur motor yang terbuat dari kaleng bekas.* /Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

PR MAJALENGKA - Sampah biasanya menjadi salah satu permasalahan yang sering muncul dan cukup sulit ditangani di lingkungan masyarakat.

Kebanyakan orang akan membuang sampah dan menjauh dari sampah karena baunya yang busuk serta bisa menimbulkan penyakit.

Padahal jika mau sedikit mengasah kreatifitas, sampah bisa diubah menjadi produk kerajinan yang unik bahkan bisa dijual dan menghasilkan uang.

Baca Juga: Kim Kurniawan Hengkang dari Persib Bandung: Sama Sekali Bukan Karena Uang Semata

Seperti yang dilakukan oleh salah seorang warga Jln. Sasak Gantung Gang Ratna, Kota Bandung, Ade Syarifudin.

Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Dinas Pendidikan Jawa Barat, melalui kreativitas yang dimilikinya, Ade mampu mengubah sampah kaleng minuman menjadi berbagai kerajinan yang menarik, unik dan mewah.

Pria yang kini berusia 58 tahun tersebut bisa mengubah kaleng-kaleng bekas menjadi miniatur motor gede (moge) vespa sampai robot.

Baca Juga: Cara Klaim Token Listrik Maret 2021 di stimulus.pln.co.id, Dapatkan Segera!

Alat yang digunakannya pun cukup sederhana, hanya mengandalkan tang, gunting, lem, gergaji, obeng, kikir besi dan kuas.

Ade mengaku, kecintaannya terhadap seni sudah ada sejak ia masih muda, dulunya ia adalah seorang pelukis.

Namun karena harga peralatan melukis cukup mahal dan lukisan yang dibuatnya kurang laku maka ia memutuskan membuat kreativitas baru.

Baca Juga: Tayang di NET TV: Sinopsis Reply 1988, Drama Korea dengan Rating Tertinggi Sepanjang Sejarah

Ade bercerita ide membuat kerajinan dari kaleng minuman bekas bermula ketika anak-anak yang ada di lingkungan tempat tinggalnya meminta tolong padanya untuk dibuatkan kerajinan dari kaleng bekas sebagai tugas sekolah.

"Saya coba iseng-iseng, ternyata lumayan gitu. Dari kaleng bisa jadi karya seni," ucap Ade dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Dinas Pendidikan Jawa Barat.

Meski terasa sulit, namun ia tetap berusaha membuat kerajinan dari kaleng bekas untuk anak-anak tersebut, hingga akhirnya jadilah sebuah miniatur vespa.

Baca Juga: Lewati Masa Krisis, Ashanty Jalani Isolasi hingga Sampaikan Pesan untuk Para Penggemarnya

"Satu kali gagal, kali kedua jari saya nempel kena super glue," ujarnya.

Kesuksesannya membuat prototipe  miniatur vespa  saat itu, membuatnya mendapatkan ide untuk membuat berbagai produk lain berbahan baku sampah kaleng bekas.

"Kadang spontan aja. Yang ada di pikiran bisa langsung dibuat, tapi biasanya ada juga yang digambar dulu," ungkap Ade.

Baca Juga: Prediksi Man City vs Wolves di Liga Inggris, Tim Guardiola akan Dapatkan Kemenangan Selanjutnya

Ayah empat anak ini mengatakan bahwa dari segi bahan baku, berupa kaleng minuman dan beberapa partikel lainnya cukup mudah didapatkan dari tukang pengumpul sampah.

"Bahan utamanya adalah kaleng minuman bekas, sedangkan bahan lainnya adalah busa bekas. Biasanya saya beli di tukang loak," ucapnya.

Di samping menjaga lingkungan dengan mendaur ulang sampah, membuat kerajinan dari kaleng minuman bekas juga diakuinya memberikannya kebahagiaan.

Baca Juga: Dinkes Garut Kejar Target 80 Persen untuk Pelaksanaan Vaksinasi Putaran Kedua

Ade pun memajang hasil kerajinannya di rumah, sementara promosinya dilakukan dari mulut ke mulut.

Harga kerajinan yang dibuat Ade juga terbilang murah meskipun kualitasnya sangat bagus, kisaran harganya Rp25.000 hingga Rp75.000 tergantung ukuran.

Meski sudah mendapatkan penghasilan dari membuat dan berjualan kerajinan dari kaleng bekas, namun Ade tak pelit membagikan ilmunya.

Baca Juga: Lisensi dengan Kakao M Berakhir, Spotify Hapus Beberapa Lagu-lagu K-pop

Ia mengajari anak-anak di sekitarnya untuk membuat kerajinan serupa sampai bisa.

Beberapa pembelinya juga ada yang diajari cara-cara membuat dan merawat kerajinan kaleng bekas tersebut.

"Kalau ada yang beli, saya kasih tahu cara bikin dan perawatannya juga. Misalnya, saat megang harus pakai pelindung, seperti plastik atau kresek agar tidak melukai tangan," tutur Ade. ***

 

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Tags

Terkini

Terpopuler